Antisipasi Erupsi Gunung Dieng, BPBD Batang Siapkan 4 Titik Evakuasi

BATANG, Lingkarjateng.idBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menyiapkan empat titik evakuasi sebagai antisipasi jika terjadi kenaikan aktivitas vulkanisme Gunung Dieng.

Empat titik evakuasi itu disiapkan untuk warga yang ada di Desa Pranten, Kecamatan Bawang dan Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Batang. Pasalnya dua desa tersebut berpotensi terdampak secara langsung aktivitas vulkanisme tersebut.

Kepala Pelaksana Harian (Plh) BPBD Batang, Ulul Azmi, mengatakan bahwa informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas gunung api Dieng naik dari level I menjadi level II atau status waspada

Ia menjelaskan bahwa gunung Dieng merupakan gunung purba yang pernah meletus hebat sekitar tahun 800 sampai 900 masehi.

“Seperti diketahui, sebelumnya Gunung Dieng pernah erupsi pada tahun 1939, 1944, 1979, 2009. Tahun 1939, erupsi freatik terjadi yang mengakibatkan retakan membentuk lereng dan menghasilkan pancaran lumpur. Sementara tahun 1979, muncul gas beracun di Kawah Sinila yang menewaskan 149 orang. Selanjutnya erupsi juga terjadi pada tahun 1943, 1939, 1928, 1883-84, 1847, 1826, 1825, 1786, 1776, dan 1375,” terangnya.

Sedangkan, permukiman warga Desa Pranten dan Gerlang itu sangat dekat dengan kawah dan dapur magma. Kalau di Pranten, pemukiman warga Dukuh Rejosari berdampingan dengan kawah.

“Di daerah Gerlang itu diwaspadai terdapat potensi gas beracun. Sementara di Pranten ada potensi letusan freatik,” ungkapnya.

Wilayah Desa Pranten diketahui juga dekat dengan Kawah Sileri. Sementara Desa Gerlang dekat dengan Kawah Timbang. Karenanya, BPBD Batang ikut mewaspadai kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Salah satunya persiapan titik-titik evakuasi.

Saat ini BPBD Batang sudah memasang papan penunjuk arah untuk jalur evakuasi. Ada empat titik pengungsian disiapkan, di Gerlang ada di lapangan desa setempat dan Kayuabang, yaitu dukuh paling bawah.

Sementara di Pranten titik evakuasi ada di lapangan Dwarawati dan dekat Candi Dwarawati, Kabupaten Banjarnegara.

“Yang kita waspadai adalah titik-titik dekat pemukiman. Kita selalu memantau perkembangan gunung api Dieng setiap hari,” tutupnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)