SEMARANG, Lingkar.news – Menkopolhukam Mahfud MD menjadi khatib Sholat Idul Adha di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), pada Kamis, 29 Juni 2023.

Mahfud MD mengatakan, Hari Raya Idul Adha tidak hanya sekedar menyembelih hewan kurban, namun menyembelih hawa nafsu.

“Makna yang bisa kita ambil sama-sama di hari Perayaan Idul Adha ini, bukan hanya soal menyembelih hewan kurban, akan tetapi juga kita diharuskan untuk menyembelih hawa nafsu. Terutama hawa nafsu yang kotor yang bersifat syaitoni hingga nafsu amarah,” kata Mahfud MD kepada awak media di Kantor Kesekretariatan MAJT.

Mahfud MD juga menjelaskan arti dari pengorbanan, di mana pengorbanan yang dimaksud adalah untuk kemajuan NKRI.

“Kemudian pengorbanan juga bisa diartikan untuk kemajuan bangsa dan negara Indonesia ini, lahir atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa,” tambahnya.

Terkait Ponpes Al-Zaytun, salah satu orang yang berpengaruh di Indonesia ini mengatakan bahwa, Pondok Pesantren Al-Zaytun akan diproses secara hukum.

“Al-Zaytun itu ada aspek hukum pidana. Maka dari itu, masalah ini akan ditangani oleh Polri dan tidak akan diambangkan. Tidak boleh ada satu perkara yang diambangkan. Kalau iya, iya. Kalau tidak, ya tidak. Jangan laporan terus ditampung, lalu ada hambatan sana sini tidak jalan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mahfud MD akan mengevaluasi secara administratif dengan melihat penyelenggaraannya, kurikulum, konten pengajarannya dan sebagainya, sehingga hal untuk belajar bagi para santri dan murid-murid di Ponpes Al-Zaytun tidak akan diganggu harus terus berjalan.

“Katanya juga masih menerima pendaftaran. Silahkan menerima pendaftaran karena Pondok Pesantren itu adalah lembaga pendidikan yang harus dibina. Namun untuk orang-orangnya yang melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum, tetap harus ditindak secara tegas sesuai dengan info dan laporan tentang peristiwa-peristiwa kongkrit yang terjadi di tengah masyarakat,” pungkasnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Koran Lingkar)

By admin