KENDAL , Lingkar.news – Tradisi sedekah laut atau Sadranan yang digelar oleh nelayan Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Para nelayan juga berharap agar ke depannya, hasil tangkapan ikan semakin melimpah dan berkah.

Puncak tradisi sedekah laut pada hari ini Sabtu, 16 September 2023 dilaksanakan larung sesaji yang sebelumnya telah diarak keliling kampung.

Meski sedekah laut tahun ini tidak semeriah seperti tahun sebelumnya, namun tidak mengurangi makna dan antusias warga untuk tetap menggelar tradisi tersebut.  Warga juga secara mandiri menghadirkan aneka hiburan untuk meramaikan sedekah laut.

Iring-iringan kirab budaya dimulai dari perahu kecil berisi sesaji kemudian sajian dari warga dengan aneka kesenian, cukup menghibur warga.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal, Hudi Sambodo bertugas sebagai pembuka acara kirab budaya.

Jelang Sedekah Laut, Nelayan Bandengan Kendal Siapkan Perahu Kecil

Mewakili Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Hudi berpesan agar kegiatan sedekah laut menjadi agenda tahunan. Agar bisa menjadi tujuan pariwisata budaya sehingga bisa menarik wisatawan.

“Ini adalah gawe (hajat, red) besar nelayan, nelayan berharap bisa mendapat hasil tangkapan yang melimpah dan berkah sehingga nelayan menjadi sejahtera,” kata Hudi.

Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kendal, Triono mengatakan bahwa, acara ini bisa terus berlangsung karena adanya kerjasama antar nelayan. Triono juga meminta agar nelayan kembali meramaikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sehingga ke depan bisa menggelar sedekah laut yang lebih meriah.

“Kami berharap, pendapatan nelayan lebih baik. Kami minta nelayan kembali menjual ikan di TPI. Kalau enggak kita yang menghidupkan (TPI,red) siapa lagi,” ujar Triono.

Sedangkan, Anggota DPRD Kabupaten Kendal Sri Supriyati sekaligus politikus dari PDI Perjuangan berharap, kegiatan yang sudah digelar bertahun-tahun dan merupakan warisan leluhur ini, terus dilestarikan.

“Ini adalah budaya leluhur yang harus dilestarikan dan selalu dijunjung tinggi, karena dari mereka (leluhur, red)  kita ada,” tutur Supriyati yang juga Warga Kelurahan Bandengan.

Akhir rangkaian acara, perahu kecil tempat sesaji pun dilarung dengan dibawa kapal nelayan yang besar diiringi beberapa kapal dibelakangnya sampai ke lautan. (Lingkar Network | Lingkar.news)

By admin