DEMAK, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Demak (Pemkab) Demak mengadakan kegiatan Launching Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) Tingkat Kabupaten Demak dan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Desa Teluk, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Senin 29 April 2024.

Kegiatan yang dibuka Bupati Demak Eisti’anah itu menghasilkan sebanyak 27 Puskemas yang menjadi pilot project penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).

“Jadi program dari pemerintah pusat, dimana disetiap daerah itu harus mengintegrasikan pelayanan posyandunya. Sebenarnya tujuannya sama, memberikan pelayanan tebaik jadi lebih fokus lagi, inilah tujuan yang dibuat oleh pemerintah pusat,” ujar Bupati Eisti’anah. 

Eisti’anah dalam kesempatan itu juga menekankan penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masyarakat. Sebab menurut Bupati, gerakan ini efektif untuk mengantisipasi penyebaran kasus Demak Berdarah Dangue (DBD).

“Masyarakat kalau ada tetangganya terlapor kasus DBD itu panik dan minta untuk di fogging, nah ini upaya lebih maksimal lagi dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk PSN. Ini lebih maksimal hasilnya,” tutur Bupati. 

Pihaknya pun mengimbau kepada seluruh nasyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dengan bergotong royong membersihkan lingkungan masing-masing. 

“Kami menggerakkan dari seluruh masyarakat tidak hanya dari pemerintah saja. Kami juga sudah perintahkan dinas kami untuk selalu berkoordinasi dengan camat dan pemdes untuk terus mengimbau warganya agar bergotong royong bersihkan lingkungan sekitar,” katanya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Demak, Ali Maimun menerangkan bahwa kasus DBD di Kabupaten Demak per April 2024 mengalami penurunan. 

“Menurut data yang sudah diverikasi oleh DKK Demak yang masuk, itu di bulan Januari ada 32 kasus, Februari 36, Maret 78 dan April sampai tanggal 25 April ada 17 kasus. Dan kasus kematian ada satu di bulan Januari,” terang Ali. 

Ali menilai kasus DBD di Demak masih tergolong aman serta bisa ditangani oleh pihak kesehatan. 

Pihaknya juga memastikan RSUD di Kabupaten Demak siap untuk melayani pasien yang terpapar kasus DBD. 

“Status DBD di Demak masih aman dan bisa ditangani oleh pihak kesehatan di klinik dan puskesmas. Kemudian yang agak berat dirujuk di rumah sakit. Dan RS siap untuk melayani pasien dengan kasus itu. Tidak ada penolakan pasien yang DBD. Kasus itu menyebar di seluruh kecamatan, paling banyak di Mranggen, Bonang, Sayung dan Wedung,” ujarnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)

By admin