BATANG, Lingkarjateng.idWakil Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah Nurhaji Slamet Urip atau yang akrab disapa Mbah Urip, mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan meninggalkan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan, pada Kamis, 31 Agustus 2023.

“Kita semua harus hidup bersih dan sehat dengan meninggalkan kebiasaan buang air di kebun atau di sungai,” kata Mbah Urip.

Ia mengakui, hingga saat ini masih banyak warga di sejumlah daerah sekitar Kabupaten Batang yang masih mempunyai kebiasaan buang air sembarangan. Ke depan pihaknya akan memerhatikan hal itu dengan menggandeng pihak-pihak lain untuk mewujudkan gerakan tidak buang air besar sembarangan atau disebut Open Defecation Free (ODF) di Jawa Tengah.

“Targetnya adalah Jawa Tengah ODF 100% di 2023 sebagaimana disampaikan Gubernur Jawa Tengah,” sambung Mbah Urip.

mbah urip
MENINJAU: Mbah Urip (kanan berkaos) Caleg DPRD Jawa Tengah dari PKB Dapil 13 meninjau salah satu sungai di Karangasem Utara bersama Tim Verifikasi ODF Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Puskesmas Batang II Kecamatan Batang, Polsek Batang Kota dan Koramil 10 Batang, Dukuh Ngaraan Kelurahan Karangasem Utara. (Muslichul Basid/Lingkarjateng.id)

Ia menyebutkan, ada 6 kabupaten dan kota yang saat ini dilakukan percepatan penyelesaian ODF, yakni Kota Pekalongan, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Wonosobo.

“Khusus untuk wilayah Kabupaten Pekalongan, Batang, dan Kota Pekalongan ini yang menjadi konsen kita untuk mendukung percepatan ODF di Jawa Tengah,” terangnya.

Caleg DPRD Jawa Tengah dari PKB Dapil 13 ini juga berencana akan meminta pihak perusahaan yang ada di Kabupaten Batang untuk lebih peduli dalam membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, di antaranya ialah dengan membangun MCK (mandi, cuci, kakus) dalam merealisasikan program CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami meminta pihak perusahaan membantu meningkatkan kesehatan masyarakat, melalui pola hidup bersih dan sehat, yakni dengan menyalurkan program CSR dengan membantu MCK,” sambungnya.

Selain itu, dirinya juga meminta Dinas Kesehatan setempat untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Sehingga saat dilakukan pembangunan MCK, itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Edukasi diperlukan. Tujuannya menghilangkan kebiasaan masyarakat buang air sembarangan. Jadi jangan sampai MCK sudah dibangun, tapi kebiasaan buang air sembarangan masih melekat di masyarakat,” pungkas Mbah Urip. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)

By admin